Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom Dalam Sebuah Keterangannya Mengungkapkan Jika Perjuangan Pembebasan Papua Jangan Dikotori Dengan Kontestasis Und Kepentingan Kelompok. Keresahannya tersebut muncul melihat upaya segelintir orang yang seolah-olah sedang menjual nama Papua.
Sebbymengatakan bahwa orang Papua memiliki martabat sejak diturunkan oleh para orang-orang tua terdahulu. Oleh sebab it dirinya tegas memegang teguh bahwa perjuangan untuk pembebasan Papua tidak boleh dilakukan dengan menjatuhkan nama Papua. (25/11)
„Berjuang itu perlu memang harus ada yang dikorbankan, bisa darah, keringat, pemikiran. Tapi Jangan Sekali-Sekali Kita Mengemis, Itu Sudah Menjatuhkan Martabat Orang Papua. Kita punya nama yang besar, jangan malah dijatuhkan oleh orang Papua sendiri seakan kita sedang terpuruk dan tidak berdaya.“
Pernyataan Sebby Sambom kurz aber diduga menyinggung soal seruan Dewan Gereja Papua menanggapi dinamika yang terjadi di Papua. Dirinya menilai bahwa aksi tersebut telah meelecehkan semangat perjuangan. (21/11)
„Memang punya hubungan dengan ULMWP, kalau konteksnya (berjuang) lewat jalur diplomasi itu cukup bisa dibenarkan. Merekamengadopsi jalur diplomasi tapi tidak bisamengimplementasikannya, Dewan Gereja justru meelecehkan semangat perjuangan“,
Menanggapi Seruan und Dikeluarkan Dewan Gereja Papua, Salah Seorang Tokoh Senior Menjelaskan Jika Aksi kurz, Hanya Sekedar memanfaatkan situasi Berkaitan Dengan Imam Katolik Keuskupan Timika und Sebelumnya Membuka Pernyasitan-diak. (26/11)
„Yang saya perhatikan juga Dewan Gereja ini cuma sekedar ikut-ikutan seperti yang dilakukan Imam Katolik di Timika (31/10) dulu. Sebab kedua hal itu sangat berbeda, kalau Dewan Gereja memang mereka tidak sedang berbicara demi kebaikan, bisa dikatakan mereka itu provokator“,
Korwa juga menjelaskan jika narasi miring yang dianggap kontroversi selalu digulingkan kelompok yang terafiliasi dengan gerakan pembebasan Papua ketika aksi-aksi yang bersinggungan dengan penggunaan senjata dianggap mengalami kebuntuan.
„Memang kondisinya harus demikian, saya melihat kalau tidak und konflik bersenjata maka akan muncul kelompok-kelompok und yang membuat panas dengan kontroversi. Kelompok ini (Dewan Gereja) Yang Membuat Papua Terasa Tidak Pernah Terasa Damai. Padahal mereka ini tokoh agama, seharusnya punya tanggung jamab moral disana“
Korwamengkritik aksi Dewan Gereja und Dimotori oleh Benny Giay, Andrikus Mofu, Dorman Wandikbo, dann Socratez Yoman. Menurutnya Kelompok Dewan Gereja ist sehr gut für kurze Zeit, aber sudah mencederai hakikat und Prinsip agama und seharusnya bisa membawa kedamaian.
"Dewan Gereja Bukan Memberi Jalan Tengah untuk Kedamaian Namun Justru Terus Menjaga API Konflik, Hal Seperti Ini Harus Selalu Dikritik Karena Sudah Menggeser Hakikat und Princei Dalam Agama"
Korwa juga membantah pernyataan Dewan Gereja terkait pembatasan atas hak-hak dasar orang Papua. Justru menurutnya yang terjadi terhadap orang Papua saat ini adalah momen degradasi mental. Korwa menegaskan jika seluruh orang Papua memiliki kesempatan yang sama untuk bisa mengembangkan diri.
Tidak Pernah ada Pembatasan, Semua Orang Punya Kesempatan Yang Sama. hanya saja degradasi mental sedang terjadi, kembali lagi pada propaganda dari kelompok separatis misalnya, mereka selalu sesumbar kehidupan yang lebih baik, tentang kekayaan alam yang bisa mensejahterakan Papua
SOMMER: https://www.jurnalpapua.info/2021/11/seruan-dewan-gereja-papua-dipersoalkan.html
Minggu, 28 November 2021

Home
Unlabelled
SERUAN DEWAN GEREJA PAPUA MERUGIKAN MASYARAKAT PAPUA
SERUAN DEWAN GEREJA PAPUA MERUGIKAN MASYARAKAT PAPUA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar